Kamis, 13 Agustus 2015

Petani Kembali Terancam Gagal Panen

Petani Kembali Terancam Gagal Panen

Musim kemarau yang melanda sebagian daeran diindonesia, memberikan dampak yang cukup signifikan pada pertanian, tak terkecuali petani yang berdomisiali di Kp pangeurenan, binong, maja. yang pada musim kemarau kali ini terancam mengalami gagal panen.

Selain karena tidak ada sistem pengairan dari waduk atau tanggul, juga karna masa kemarau tahun ini relatif lebih panjang dibanding tahun kemarin, akibatnya sawah dan kebun mengalami kekeringan.

Sungai yang membentang dari hulu Ketuk curug cae dan bermuara di pengaduan jabing pun telah surut bahkan kering kerontang. padahl sungai ini yang biasanya menjadi persediaan air pagi para petani untuk mengairi sawah mereka menggunakan mesin penyedot air.

Masa kemarau yang cukup panjang sekitar 4 bulan terakhir ini juga menyulitkan para warga untuk mengambil air bersih, untuk kehutuhan sehari hari mulai dari mandi, mencuci pakaian, hingga untuk konsumsi sebagai air minum. pasalnya air sumbur yang dimiliki para warga juga sudah sebagian mengering dan akibatnya mereka mencari sumur yang ada dipinggiran hutan yang masih ada airnya. diantaranya Sumur Jatake, sumuul Jaman, sumur dadap dan sumbur Jengjing. yang sebagian jaraknya lumayan jauh dari permukiman para warga.

Kemarau yang melanda kali ini mendatangkan musim paceklik secara langsung bagi para warga, karena seperti diketahui sebelumnya para warga mengalami kegagalan panen musim lalu akibat hama wereng, dan sekarang gagal panen kembali akibat musim kemarau yang cukup panjang.
Sampai berita ini dibuat sepertinya belum ada tanda tanda akan segera turun hujan, meski disebagian daerah diindonesia sudah ada curah hujan dengan intensitas ringan. Rifqy/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar