WAJAH ILALANG TUA
langjah langkahku mengayun bersama ilalang tua
rapuh dan takberdaya
jamariku pun tampak lemas menulis catatan kisahnya
melihat langitpun seolah tak ada tempat lagi untuk melukiskan wajah asmara
andaipun tersisa warnanya sudah pucat pasi
lalu dibawah langit mana aku harus berteduh
sedang panas matahari mengulitiku
lalu diatas bumi mana aku harus berpijak karena tanahnya bak bara api
ingin rasanya langkahku ditemani derasnya hujan
agar tak nampak butiran air mataku yang terjatuh
hingga ilalang tua pun masih bisa tersenyum
melihat tapak kedukaanku
sepertinya tak ada lagi ruangan untukku tersenyum
dan untuku mengadukan semua segala rasa yang tertahan dalam ketir kehampaan
sepertinya hampa mengikuti langkahku
dan menjadi perhiasan yang membentuk wajah dukaku untuk tersenyum dalam kosongnya wajah nurani.
by : rifqy, 07/09/2013
Rabu, 29 Januari 2014
Wajah Ilalang Tua
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar