Rabu, 29 Januari 2014

Wajah Ilalang Tua


WAJAH ILALANG TUA

langjah langkahku mengayun bersama ilalang tua
rapuh dan takberdaya
jamariku pun tampak lemas menulis catatan kisahnya

melihat langitpun seolah tak ada tempat lagi untuk melukiskan wajah asmara
andaipun tersisa warnanya sudah pucat pasi

lalu dibawah langit mana aku harus berteduh
sedang panas matahari mengulitiku
lalu diatas bumi mana aku harus berpijak karena tanahnya bak bara api

ingin rasanya langkahku ditemani derasnya hujan
agar tak nampak butiran air mataku yang terjatuh
hingga ilalang tua pun masih bisa tersenyum
melihat tapak kedukaanku

sepertinya tak ada lagi ruangan untukku tersenyum
dan untuku mengadukan semua segala rasa yang tertahan dalam ketir kehampaan

sepertinya hampa mengikuti langkahku
dan menjadi perhiasan yang membentuk wajah dukaku untuk tersenyum dalam kosongnya wajah nurani.

by : rifqy, 07/09/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar