Selasa, 29 April 2014

KONSER LCLD, "Ini Baru Dangdut"

Konser LCLD, "Ini Baru Dangdut"

Ingin rasanya memberi masukan pada pelaku seni diluar sana yang mencari sensasi lewat dangdut. untuk bisa berkarya lebih berkualitas. dan menunjukan bahwa inilah dangdut seutuhnya.

Dangdut kemarin serasa tanpa arah, dimana ada sensasi disitu ada mereka berkiprah, menjual erotisme dan goyangan semata. suguhan demi suguhan membuat masyrakat tergiring opini publik bahwa dangdut hanyalah joget dan sawer tempel. tanpa kualitas hingga tak berkelas dan membawa dangdut tak lain hanya musik pinggiran.

Tapi coba lihat ditahun 80/90an bagaimana dangdut itu menembus kelas elit dengan suguahan seni yang penuh kualitas, elegant dan berkelas.

Setelah kurang pebih 10 tahunan Dangdut terasa Mati suri dengan berbagai persoalannya. baik interen para seniman terlebih musik dipangsa pasar era sekarang lebih ke Pop. hingga tak sedikit lagu pop yang didangdutin seolah sedikit sekali perbendaharaan lagu dangdut. Merebaknya Bajakan juga menjadi paktor utama kelesuan para seniman dangdut dalam berkarya.

Kejenuhan yang lama bersemayam dihati para penikmat dangdut yang sejati rindukan karya seni sebenarnya malam ini terobati, Seolah titik embum yang jatuh digurun sahara memberikan penawar dahaga yang lama.

ya Konser LCLD malam ini di TVRI menandai kebangkitan musik dangdut indonesia. sebagai musik milik negri sendir dan mengakar pada keluhuran dalam mengabdi pada seni.

Memantau dan menonton acara dari awal sampai akhir, banyak harapan baru yang ditawarkan para seniman dangdut untuk membawa dangdut kearah yang seharusnya atau duduk pada "taste" yang sesungguhnya.

12 lagu indah nan dangdut banget memnjadi penawar dahaga dan menjadi bukti nyata bangkitnya dangdut dari tidur panjangnya.

Berikut 12 lagu yang sekaligus dilantunkan oleh penyanyi dangdut kawakan dikonser LCLD.

- Bawalah aku (Erie Suzan)
- Dibalik Khayal (Rere R)
- Dua Pilihan (Yunita A)
- Jakarta Lampung ( Yus Y ft Novy A)
- Slamat Datang Harapan (Mansyur)
- Panen Raya (Elvie Z ft Gebby f)
- Duniapun Tersenyum (Evie Tamala)
- Budaya ( Ayu S, Novy A, David F, Zacky H)
- Asli Indonesia (Adibal S, Aan, Ali )
- Masih Ada Yang Mencintaimu (Cici F)
- Budaya Kehancuran (Endang K)
- Oleh - Oleh (Rita S)

Dalam Konser LCLD ini dihadiri musisi dangdut kawakan, karya karya dangdut pilihan ini juga melibatkan para Arranger Kawakan yang kiprahnya sudah sangat kompeten dibidang nya.
Nampak Hadir juga Raja Dangdut H. Rhoma Irama.

Berikut tanggapan dan harapan sang Raja Dangdut terkait Terlaksananya Konser LCLD ini.

"Pertama untuk memicu kreatifitas inovasi para seniman dangdut, Untuk Bisa lebih kreatif lagi Bisa lebih inovatif lagi Sehingga dangdut bisa Exsis lagi. selebihnya dangdut memiliki daya saing dengan musik lain"

Inilah persembahan dangdut terhangat ditahun 2014 sekaligus menandai semaraknya kembali musik milik negri ini. dan semoga menjadi barometer pelaku seni lainnya hingga faham dan tau pakem pakem dangdut seutuhnya. dan hasil akhirnya dangdut semakin berkualitas.

Semoga penikmat dangdut semakin cerdas pula dalam memilih dan memiliki sekaligus mengkoleksi semua yang menjadi karya seni yang murni dengan Membeli Produk yang Asli, No bajakan.
dangdut budaya bangsa, dangdut Musik Negri. (Rifqy)

Selasa, 22 April 2014

Lukisan Tanpa Warna

Lukisan Tanpa Warna

Seharusnya seindah harapanmu
menetes tepat ditelapak tangan keringmu
menyirami dan menjadi bibit yang sedang tumbuh
seperti itu kekuduannya

Itu pula harapanku
meneduhi nyawamu dalam panasnya hari
menerangi tangismu dalam pekat gelap malam
menjadi malaikat dalam semua keluhan itu.

Sayangnya aku tak bisa
bukan karna tak mampu seperti dulu
tapi kini kakiku berpijak diwarna yang berbeda
melukis cerita dan gambar yang berbeda pula.

Merahku yang dulu kini putih buatmu
putihku yang dulu kini hitam buatmu
hingga warna lain yang biasa kugoreskan
tetap hanya jadi warna hitam dan putih buatmu.

Biarlah begini adanya
akupun rela menjadi lukisan yang tak berwarna
hingga tak dilihat dan dinilai lagi
bahkan terbuang sekalipun.

23/04/2014
Rifqy.

Jumat, 18 April 2014

SURGA DUNIA WITH AYAH RUSTON NAWAWI

Surga Dunia with Ayah Ruston Nawawi

Malam ini edisi konser 6 besar dangdut academy menghadirkan kejutan untuk penikmat dangdut indonesia. ya seorang tokoh dangdut yang sudah exis ditahun 70an dengan mempimpin orkes Om Mega.

Diusia yang masih muda kala itu 18 tahun, beliau sudah menjadi pimp musik dangdut, penyanyi, pemain musik juga pencipta lagu.

sekitar 600an lagu telah diciptakan oleh ayah dari pedangdut Mega Mustika ini, sebuah kontribusi yang tak main main untuk perkembangan dangdut. meski dengan alat dan keterbatasan pada saat itu. namun jiwa seni yang mengalir didarahnya tak menyurutkan niatnya.

Banyak penyanyi dangdut yang sudah diiringin oleh musik yang dipimpin olehnya "OM MEGA" sebut saja diantaranya bunda Rita sugiarto dan Iis Dahlia.

"Waktu itu saya masih kelas 4 SD dan masih mencari - cari kemana arahnya saya dalam bermusik, setiap tawaran saya terima entah itu pop, dangdut. karna belum tau yang mana dan untuk masa depan saya juga, dan salah satunya saya bergabung denga orkes Om Mega pimpinan pak Ruston ini. cerita bunda rita disela candaan nya.

Pelantun Payung Hitampun yang Cuco Ikut komentar.." eh jangan salah dulu waktu lagu tamu tak diundang booming kita keliling lampung bapak yang satu ini dengan musiknya OM MEGA Yang ngiringin. dulu beliau Promotor juga untuk acara acara dangdut" ujar Teh Iis Dahlia.

Saat pemberian penghargaan terhadap Ruston Nawawi, dengan cekatan Host D'academy Dangdut meminta pak Ruston untuk mencoba menciptakan lagu untuk para pinalis Dangdut Academy.

"InsyaAllah" kata yang terucap dari bibir yang sudah makan asam garam dalam dunia dangdut. uisanya yang tak lagi muda namun sedikitpun menyurutkan semangatnya dalam berkesenian.

"jadi begini loh is orang seni itu susah tuanya, penyanyi misalkan juga penyiar radio. karna hari harinya ketawa mulu" sepenggal kalimat yang terlontar dalam candaan ayah Ruston, dan sebuah pernyataan yang memang sangat bisa dibuktikan kebenaranya.

Makanya secara pribadi saya menilai, jika ada pelaku seni dangdut yang kurang mengindahkan keharusan dalam berkesenian suka jengkel sendiri. bagaimana tidak perjuangan yang sangat sulit demi mengangkat musik dangdut, akhir akhir ini perkembangannya banyak terkontaminasi sama penyanyi penyanyi alay dangdut yang no quality.

Terakhir terimakasih buat Dangdut Akademi Indonesia Telah membuka mata pelaku seni dangdut yang kurang faham tentang asal dangdut sebelumnya. untuk lebih santun dan lebih Berkualitas. Rifqy/

Minggu, 06 April 2014

HARMONY ALAM

Harmony Alam

Semilir angin mengusap pelan raga yang kegerahan
terpahat cerita hari - hari dalam cucuran keringat
kesegaranpun datang membawa lena bersama riak - riak air ditepian pantai.
Harmony Alam berpadu disenjaku.

Langit biru membias mega senja
menampilkan warna - warni kemegahan dunia.
Sang khalifah tersedu dalam sujud memuji kesemuanya itu.
Harmony Alam perpadu Dalam Kesyukuran.

Kicau merdu burung dipelapah nyiur nan jatuh dahannya dibibir pantai
Menari bersama Imajinasiku, dalam memuji kesempurnaan Lukisan maha karya
Harmony Alam bermain dalam jiwaku.

Dan Akhirnya aku mengerti cahaya itu
Untuk menunjukan arti Sujud itu,
Dan akhirnya aku menjawab tanyaku
tentang tarian kecil itu,
tentang nyanyian itu, dan tentang semua yang dihadirkan diujung mataku.
kebodohanku dipintarkan Alam, dan itulah Harmony.

oleh : Rifqy 05/04/14

KAMI MEMANG BODOH

Kami Memang Bodoh

Dalam kibar bendera berbagai warna
Dalam selogan beraneka makna
Dalam senyuman riang gembira
Terselip tanaya dihati bodoh
Mana yang harus kami pilih ?

Dimeriahnya Pesta demokrasi
Ditawarkan berjuta Janji dan Harapan
Dibayangi kemakmuran masa depan
Dikesemuanya atas nama rakyat
Terselip tanya pemikiran bodoh,
Rakyat yang mana yang mereka maksud ?

Digiring kami pada berbagai opini
Diiming imingi semua tentang Kejayaan Masa nanti
Diminta kami untuk mengenali calon Bapak bangsa
Bahkan Suara kami penuh arti bagi mereka.
Terucap dalam bibir kebodohan kami,
Kenalkah Mereka pada kami ?

Belajar dari yang telah lalu
kami hanya dipandang sebelah mata
hanya budak - budak tanpa daya
bahkan sampai kematian tiba sekalipun
Kami seolah bukan bagian dari penghuni alam yang maha kaya ini.

Kadang Muak hati kami melihat semua bualan mereka
Tapi kami juga butuh pemimpin yang seutuhnya pimpinan kami.
Milik kami yang bisa kami perbudak untuk kepentingan kami, Bukan sebaliknya.

Akhirnya sampai saat ini Warna kami hanya warna pucat pasi
Senyuman mereka tak berarti dan hanya menghias tepi jalan
bahkan janji mereka hanya pelengkap sempurnanya cerita.

Maafkan Kami yang bodoh dan
Maafkan kami tak mengenali
Siapa calon pemimpin negri ini, yang mau diperbudak oleh ketirnya nasib kami.

Rifqy. 04-04-14