Minggu, 04 Januari 2015

Dingin Tanpa Akhir

Dingin Tanpa Akhir

Dijatuhnya gerimis pagi tumpahlah bulir airmataku
digelapnya hari tanpa sinar semakin mengurung lara jiwaku
halaman orang nampak berhias dan berseri
halaman sendiri penuh warna tampak pucat pasi

Didenting dawai gitar yang mengalunkan nada sakit hati
memainkan irama dalam senandung lirih yang tanpa koda
dan aku berdiri diantara lagu penghianatan

Bingkai cerita yang kesekian kali kususun dengan apik penuh semangat
harus kembali jatuh dan terpental menjadi butiran tajam yang siap mumukul asa

Dan kini kisahnya berbaur dengan tetes hujan yang semakin deras
Dan menyembunyikan bahkan mengubur hayalan binar bahagiaku
Dan aku berdiri diantara dingin hidup yang tanpa akhir.

5/01/15, Rifqy Nur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar